Minggu, 23 Januari 2011

Mengapa Keluarga Anda Butuh Asuransi Jiwa

Mengapa Keluarga Anda Butuh Asuransi Jiwa



“Polis berguna untuk menghindari pengeluaran biaya besar akibat sakit atau kecelakaan”
Belakangan ini, kita sering membaca dan melihat liputan dari media cetak maupun media elektronik tentang rangkaian kecelakaan yang terjadi di seantero Indonesia. Tidak jarang, selain merenggut jiwa, kecelakaan tersebut juga mengakibatkan korban harus menjalani rawat inap. Selain membuat rasa duka, musibah tersebut sudah tentu membutuhkan besaran finansial yang tidak sedikit guna memulihkan kesehatan para korban.
Pada saat yang bersamaan, wabah penyakit pun bertebaran di sekitar kita. Ketika Demam Berdarah menjadi ancaman rutin di setiap pergantian musim, penyakit lain pun bermunculan, salah satunya adalah wabah muntaber yang menyebabkan ada banyak orang yang harus menjalani rawat inap. Akibatnya, banyak keluarga yang harus mengeluarkan biaya besar untuk proses kesembuhan di rumah sakit.
Berangkat dari kedua kejadian itu, setiap keluarga seyogianya mulai menyadari pentingnya mengantisipasi kejadian tak terduga dengan langkah-langkah protektif. Dalam konteks ini, saya mau menyampaikan tentang urgensi pembelian polis asuransi kesehatan bagi setiap keluarga guna memproteksi setiap anggota keluarga dari berbagai kejadian tak terduga di kemudian hari.
Dinamika Asuransi Kesehatan
Secara korporatif, setiap karyawan yang sudah berstatus sebagai karyawan tetap umumnya bisa saja sudah dilengkapi dengan paket asuransi kesehatan dari perusahaan tempat bekerja.
Yang perlu menjadi renungan, setiap kepala keluarga harus mulai berhitung, apakah skema dan plafon asuransi kesehatan dari perusahaan sudah cukup untuk melindungi kebutuhan proteksi kesehatan bagi setiap anggota keluarganya?
Ketika skema asuransi kesehatan dari perusahaan belum mencukupi, setiap keluarga perlu memikirkan pembelian polis asuransi jiwa secara perorangan. Umumnya, polis asuransi kesehatan yang disediakan oleh perusahaan dibatasi dan berlaku untuk istri/suami dan maksimal tiga anak dengan usia tertentu.
Jika Anda adalah karyawan yang memiliki anak lebih dari tiga, atau akan beranjak ke usia batas yang ditentukan, sudah tentu ada anggota keluarga yang tidak ter-cover. Itu sebabnya, Anda perlu memperlengkapi diri dengan pembelian polis asuransi kesehatan secara perorangan sehingga semua anggota keluarga Anda mendapatkan proteksi maksimal.
Bagaimana pula dengan kalangan profesional lain yang tidak terproteksi dengan polis asuransi kesehatan dari perusahaan? Sudah tentu mereka harus memikirkan sejak dini untuk memproteksi diri dengan asuransi kesehatan. Mereka mungkin berprofesi sebagai pekerja seni, penekun profesi tertentu yang bersifat freelance seperti fotografer, kaum pedagang, penjual kelontong, atau profesi lain yang tidak melekat pada perusahaan.
Untuk menghindarkan pengeluaran biaya besar akibat munculnya penyakit atau kecelakaan yang tidak diharapkan, seyogianya setiap keluarga pada profesi ini mulai berpikir untuk segera berjaga dengan memproteksi diri melalui asuransi kesehatan.
Secara umum, hampir seluruh perusahaan asuransi jiwa memiliki produk asuransi kesehatan. Lebih dari itu, ada sebagian di antaranya yang menjual beberapa jenis asuransi kesehatan. Pelaku industri asuransi jiwa menyadari bahwa unsur kesehatan dan pemenuhannya merupakan aspek penting dalam kehidupan keluarga dan masyarakat, sehingga mereka berkompetisi untuk menyediakan produk dan layanan yang berkualitas.
Sudah tentu, kondisi ini amat menguntungkan bagi setiap keluarga atau individu untuk bisa menentukan pilihan produk sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial mereka. Tingkat kompetisi yang tinggi di antara pelaku industri asuransi dalam menyediakan polis asuransi kesehatan tentunya akan mendorong munculnya produk-produk yang berkualitas, dan itu memudahkan para calon pemegang polis untuk mendapatkan produk asuransi kesehatan yang terbaik dan sesuai dengan kebutuhan mereka.
Berbagai perusahaan asuransi jiwa umumnya menawarkan polis asuransi kesehatan yang memiliki kemiripan dari sisi produk dan manfaatnya. Yang perlu diperhatikan oleh setiap keluarga adalah aspek komprehensif dari program yang ditawarkan. Seyogianya, produk yang diambil sudah mencakup coverage untuk
(1) ayah, ibu, dan anak-anak;
(2) segala jenis penyakit, baik rawat jalan maupun rawat inap, termasuk penyakit kritis dan cacat;
(3) biaya operasi, konsultasi dokter, biaya rawat inap, dan obat-obatan;
(4) biaya persalinan, baik secara normal maupun cesar.
Secara pragmatis, para tertanggung/pemegang polis tidak perlu mengeluarkan biaya apa pun ketika harus menjalani perawatan, selama biaya perawatan tersebut masih dalam batas coverage yang ditanggung oleh perusahaan asuransi. Pemegang polis juga memiliki banyak pilihan karena perusahaan penyedia asuransi kesehatan sudah bekerja sama dengan banyak Rumah Sakit dan Klinik-klinik, sesuai dengan plafon dana yang terskema dalam polis asuransi jiwa para tertanggung.
Mengingat biaya perawatan di rumah sakit akan semakin mahal ke depannya, sekaranglah saat yang tepat bagi setiap keluarga untuk memiliki polis asuransi kesehatan guna melindungi setiap anggota keluarga dari berbagai kejadian tak terduga. Anda jangan menunda dan segera hubungi agen asuransi terdekat. Kemudian, diskusikan dengan mereka tentang kebutuhan asuransi kesehatan Anda dan keluarga. Pastikan kesehatan keluarga Anda terproteksi, dan semua itu didahului dengan langkah antisipatif Anda dalam memproteksi mereka melalui pembelian polis asuransi kesehatan.
Sumber: Vivanews

Rabu, 27 Oktober 2010

KONSEP KEMAMPUAN FINANSIAL MASA DEPAN

MENGAPA ORANG BEKERJA ?

Tidak lain untuk mencari uang guna :

Untuk memenuhi kebutuhan dasar
Makanan, Pakaian, dan Rumah
Dan untuk mengejar Impian


Apa Impian Semua Orang ?...


Terpenuhinya
Dana Pendidikan Anak
Dana Untuk masa Depan (Pensiun)
Dana Darurat

Bagai Mana Cara mencapainya ?....

Dengan Menabung





Kapan Sebaiknya Mulai Menabung ?....

Mari Kita Lihat Konsep Perencanaan Keuangan Masa Depan pada Setiap Fase kehidupan


Usia 20 - 25 Tahun (Perkawinan)

Dimana Setiap Orang Baru Menghabiskan Tabungannya Untuk Biaya Pernikahan.
Pendapatan Biasanya Masih Bisa Menutupi Biaya Hidup. Pengeluaran Belum Terlalu Besar Karena Belum Hadirnya Anak-anak. Biasanya diperlukan biaya persiapan kelahiran anak.
Ada dua cara menyiapkannya:
Pertama: diawal kehamilan
Persiapan biaya kelahiran anak harus dilakukan begitu kita mengetahui adanya kehamilan pada calon ibu. Berapa besarnya, bisa di survey dengan surving di internet atau tanya langsung ke Rumah Sakit atau Klinik Bersalin, lalu dibagi delapan bulan, itulah yang harus kita tabung setiap bulannya.
Kedua: Semenjak menikah atau menabung sebelum kehamilan (terencana)
Persiapan biaya kelahiran anak bisa direncanakan jauh hari sebelum kehamilan, biasanya begitu menikah sudah diatur kapan rencana akan punya anak dan mempersiapkan biayanya adalah persiapan awal sebelum kehamilan.

Usia 25 - 35 Tahun

Diusia Ini Biasanya Telah Terlahir Anak-Anak Dari Pernikahan Mereka.
Pengeluaran Biasanya Akan Sedikit Naik Karena Adanya Kebutuhan Tambahan Untuk Anak Mereka. Kebutuhan Atau Pengeluaran Akan Semakin Meningkat Seiring Bertambahnya Jumlah Anak Dalam Keluarga dan Meningkatnya usia Anak. Demikian Juga Pendapatan, Mengingat Karir Manusia Diusia Ini Biasanya Dalam Proses Untuk Mencapai Puncak Karirnya. Perlu dipikirkan Biaya pendidikan anak dan Dana pensiun nantinya


Usia 35 - 45 Tahun

Mengingat Bertambahnya Usia Anak Dan bertambahnya Kebutuhan Pengeluaran Mereka, Penghasilan Akan Semakin Terdesak Kebutuhan Pengeluaran Yang Semakin Banyak. Artinya Hanya Sedikitr Sekali Penghasilan Yang Bisa Disisakan Untuk Menabung. Sementara Karir Di Usia Ini Biasanya Dalam Posisi Idle atau Berat Untuk Bisa Naik Lagi Seperti Saat Masik Muda Dulu. Perlu juga dipertimbangkan untuk mempersiapkan Investasi sebagai pendukung financial keluarga.


Usia 45 - 50 Tahun

DiPertengahan Rentang Usia Ini, Sudah Terbentuk Kemandirian Anak-Anak Mereka Dimana Sudah Ada Kemungkinan Pengurangan Pengeluaran Karena Anak Mulai Bekerja. Penghasilan Akan Terus Naik Sementara Grafik Pengeluaran Menurun, Artinya Makin Banyak Flasi Dana Untuk Di Tabung. Saat ini lah dilakukan upaya investasi sebagai pasive income

Usia 50 -55 Tahun

Usia Memasuki Masa Pensiun. Putra-Putrinya Akan Betul-Betul Mandiri dan Pengeluaran Sama Seperti Mereka Baru Menikah. Tapi Di Usia 55 (Pensiun) Penghasilan Akan Drastis Menurun Bahkan Tidak Ada Sama Sekali. Sementara Biaya Hidup Akan Terus Berjalan. Pada masa inilah dimana semua investasi disiapkan sebagai Biaya Hidup, Biaya Rumah sakit dan Biaya untuk menikahkan anak.


Usia Di Atas 55 Tahun

Sudah Memasuki Masa PenSiun Dengan Penghasilan NOL dan Kebutuhan Hidup tetap Bahkan Meningkat Seiring Inflasi. Sudah seharusnya pada masa ini untuk menikmati hidup dalam kemerdekaan secara financial.

Mari Kita Pikirkan!!!.......

Siapa Yang Bisa Menikmati Masa Tuanya ?...

Orang Yang Menabung ?....

Orang Yang Bekerja Sampai Tua ?....

Persiapkanlah Hari Tua Anda Sebaik-baiknya !!!....

Gunakanlah 5 hal
Sebelum 5 Hal Yang Lain Datang

Masa Muda Sebelum Tua.....
Kaya Sebelum Miskin......
Sempat Sebelum Sempit......
Sehat Sebelum Sakit.....
Hidup Sebelum Mati.....


--
YUSRIL KURNIAWAN, AKS.
Financial Advisor AT-6 PruVision
Phone : 021-71006200 or 0819-0823-0769
Blog : http://yusrilfreefa.blogspot.com

Senin, 02 Agustus 2010

RENUNGAN BAGI SETIAP KEPALA KELUARGA

BAHAN RENUNGAN BAGI SETIAP KEPALA KELUARGA


Bahan Pemikiran dan renungan kita untuk melakukan perancanaan keuangan itu antara lain:


1. Income


Saat kita masih memiliki income jangan dihabiskan, sisihkan sebagian untuk keadaan darurat. Misanya untuk anak sekolah, perbaikan rumah atau mobil. atau untuk rekreasi keluarga.
Income hanya akan kita dapat saat kita masih bisa bekerja,
bila tidak dapat bekerja lagi maka hilanglah semuanya, cita-cita anak kita, kebutuhan hidup kita dan masa pensiun kita. Maka dari itu lindungi income anda !!!......

2. kondisi kesehatan


Saat sehat biasanya lupa bahwa setiap manusia bisa sakit, dan jangan sampai sesal kemudian hari karena tidak atau kurang menjaga kesehatan. Masalahnya kesehatan tidak hanya yang kelihatan dari luar, tapi juga yang tidak terlihat organ tubuh bagian dalam... semua kan terasa apabila sudah tidak berfungsi... bukan dalam proses penurunan kesehatannya. Tiba-tiba akan drop dalam waktu yang singkat. Jaga kesehatan anda !!!....
Beberapa orang akan mendapatkan jaminan kesehatan dari tempatnya bekerja, Tapi setiap saat ia dapat memberhentikan kita dan menggantikan kita dengan orang lain. Setiap saat kita di incar oleh kematian yang kita tidak tahu kapan datangnya. kita terus di incar oleh keamanan di jalan saat kita berangkat bekerja. Satu lagi....
tempat kita bekerja bukan milik kita sendiri dan hanya memberikan jaminan saat kita bekerja, sementara... usia kerja kita sangat terbatas.
3. Lindungi anak dan istri kita dari kehilangan biaya hidup dan pendidikanya

Anak kita bisa kehilangan cita-citanya karena kehilangan atau kekurangan income orang tuanya. Saat anak kita main, kita selalu mengatakan belajar yang rajin biar pintar.. tapi, saat anak kita pintar dan akan meneruskan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi.... kita justru mengatakan tidak ada biaya... sesungguhnya kita dzolim pada anak kita... kita telah menyuruh anak kita mencapai sesuatu yang tidak bisa kita berikan... sangat ironis....
so,... siapkan dana pendidikan anak anda !!!....
Saat bisa bekerja kita masih akan memberikan nafkah uang belanja pada istri, tapi pada saat kita sakit dimana kita tidak bisa bekerja income STOP... sementara biaya hidup akan semakin meningkat ditambah biaya berobat. Istri kita akan dihadapkan pada pilihan untuk uang belanja atau biaya berobat ?... itupun kalau masih ada pasif income.... kalau tidak... anak dan istri kita akan puasa sampai kita sehat... dan bisa bekerja lagi untuk mendapatkan income yang layak. Satu lagi BIaya Kesehatan itu MAHAL... tiap tahun kenaikan biayanya diatas 10%. So,... pastikan jangan pernah sakit !!!...


Bila kita tidak menyisihkan income kita untuk kesehatan kita sendiri, ada dua hal yang telah kita lakukan. Pertama, kita dzolim pada diri sendiri, pada tubuh kita. kedua, pada anak dan istri, karena bila kita sakit dan tak dapat bekerja anak istri kitalah yang harus bekerja untuk biaya berobat kita...dan mereka tidak akan memikirkan dirinya lagi.... karena kita menjadi beban bagi mereka.

Ya.. Allah.. Semoga kami semua di jauhkan dari segala macam penyakit... dipanjangkan umur kami supaya bisa memberikan yang terbaik pada anak-anak dan istri-istri kami... dan di permudah segala urusan kami... aamiiiennn......
--

YUSRIL KURNIAWAN, AKS.
Financial Advisor AT-6 PruVision
Thamrin Nine Podium Lt 7 Jl Thamrin Jakarta
Phone : 021-71006200 or 0819-0823-0769
Blog : http://yusrilfreefa.blogspot.com